Ada saatnya kita bingung mengambil tindakan dalam suatu hubungan. PUTUS atau LANJUT????ini dia tips buat kamu-kamu yang lagi galau,yang dikutip dari yahoo.com
check this out
Lebih sering menyakitkan daripada menyenangkan
Cinta
yang sehat akan terasa seperti saat yang paling membahagiakan. Tentu
saja, pertengkaran kecil memang tidak terelakkan, namun jika kamu lebih
sering merasa sedih, marah, atau cemas daripada merasa bahagia, sudah
jelas bahwa hubungan itu tidak baik untukmu.
Hal yang dulu kamu sukai kini justru mengganggu
Pada
awalnya, hal-hal yang berbeda merupakan awal untuk membangun
ketertarikan di antara kalian. Namun lama-lama, perbedaan itu justru
makin mengganggu. Pada awalnya, ketika kekasihmu sering keluar untuk
berpesta, mungkin kamu akan merasa ia orang penting dan seksi. Namun
kini, kamu merasa bahwa sikapnya yang genit danekstrovert membuatmu
merasa tidak nyaman.
Ketika sudah tidak ada gairah, jika kamu
merasa perbedaan yang mendasar itu menjadi sumber konflik di antara
kalian, sadarilah bahwa mengubah kepribadian bukanlah solusi terbaik.
Beralihlah darinya dan temukan pasangan lain yang lebih cocok.
Selalu ingin menghindar darinya
Saat
awal menjalin hubungan, kamu ingin bersamanya sepanjang waktu. Kamu
sering meneleponnya dan mengirim pesan teks, serta menghabiskan waktu
bersamanya setiap kali ada kesempatan.
Meskipun normal jika kini
kamu merasa tertarik dengan hal lainnya, waspadalah jika kamu sudah
mulai merasakan tanda-tanda seperti menghindari telepon darinya, atau
selalu membuat jadwal dengan teman-temanmu. Berhati-hatilah dengan sikap
yang seperti itu, karena itu bisa membuat pasanganmu marah, jika kamu
merasa bosan dan tidak peduli lagi dengannya, itu merupakan tanda-tanda
hubunganmu tidak lagi berjalan mulus.
Mungkin sudah saatnya memutuskan untuk berteman saja.
Selalu mempertengkarkan masalah lama
Tanda
hubungan yang baik adalah dengan dapat menyelesaikan suatu konflik
untuk membangun koneksi yang lebih dalam. Jika kamu terus bertengkar
dengan masalah yang sama, lagi dan lagi, itu adalah sebuah tanda
mendasar bahwa kepribadianmu tidak cocok dengannya. Kamu mungkin juga
harus mengakui bahwa kalian tidak cocok satu sama lain. Maka beralihlah
darinya kemudian cari seseorang yang mungkin merupakan pasangan
idamanmu.
Mengincar cowok lain
Ketika kamu
benar-benar jatuh cinta dengan seorang pria, maka secara alami kamu
hanya akan tertarik padanya. Seakan-akan dia adalah satu-satunya pria
dan tidak ada pria lain di dunia ini. Jika tiba-tiba kamu mulai
mengincar cowok lain, membuat alasan untuk berbicara dengan rekan yang
terlihat imut, atau menerima ajakan makan siang dari mantanmu, mungkin
hatimu mulai mencari hal-hal baru.
Dengan memperhatikan
tanda-tanda itu, maka sudah jelas bahwa sudah waktunya buatmu untuk
beranjak darinya. Dengan demikian kamu bisa menyayangi dirimu sendiri
dan juga pasanganmu, untuk menemukan cinta sejati dan terakhir.
Kepihan cerita yang menceritakan cerita tak terceritakan dari si pencerita. Sebuah cerita yang bukan cerita lagi
Monday 11 June 2012
Friday 4 May 2012
Contoh Naskah pidato hari Kartini
Beberapa dari kalian mungkin sering kesulitan dalam membuat naskah pidato.Dibawah ini ada salah satu contoh naskah pidato yang enggak bagus- bagus amat sichh.Tapi semoga bisa jadi inspirasi yachhh :)
Check it out
Tema: Perayaan hari Kartini
Judul:Makna hari Kartini belum bisa dirasakan sepenuhnya
Tempat: Sma Negeri Bali Mandara
“Om Swastiastu”
“Salam Sejahtera”
Yth.Kepala SMA -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati guru dan staff
Teman -teman siswa SMA Negeri Bali Mandara yang saya banggakan
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat beliaulah kita dapat berkumpul
bersama disini dalam keadaan sehat untuk memperingati hari lahirnya
pejuang emansipasi wanita di negeri ini yaitu Raden Ajeng Kartini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini,saya akan menyampaikan sebuah
pidato yang berjudul “ Makna perayaan hari Kartini belum bisa
dirasakan sepenuhnya”.Pada tanggal 21 april di setiap tahunnya
,kita sebagai rakyat Indonesia selalu merayakan hari Kartini.Berbagai
acara pun digelar.Mulai dari sekolah- sekolah,universitas hingga
jajaran pemerintahan ikut merayakannya.Namun yang menjadi pertanyaan
sudahkah perayaan itu dimaknai semeriah perayaannya?
Hadirin yang berbahagia,
Kita semua pasti sudah pernah merayakan hari Kartini.Marilah sejenak
mengenang masa-masa ketika masih di sekolah menengah pertama
.Tentunya di sekolah kita masing-masing selalu merayakan hari Kartini
setiap tahunnya.Berbagai perlombaan pun dilaksanakan.Salah satu
contohnya adalah pemilihan putri Kartini.Para siswi putri belomba
-lomba memakai baju kebaya dengan rambut disanggul dan berusaha
tampil anggun layaknya Raden Ajeng Kartini.Mereka rela mengeluarkan
uang yang tidak sedikit agar bisa mempercantik diri di salon dengan
harapan menjadi pemenang.Setelah itu akan timbul satu pertanyaan.Apa
yang mereka lakukan setelah menjadi pemenang dalam kontes tersebut?
Kenyataanya hari-hari selanjutnya hanya berlangsung seperti biasa
,tidak ada yang berubah.Seolah olah tidak ada yang terjadi
sebelumnya.Apakah hari kartini cukup dimaknai sebesar biaya untuk
pergi ke salon saja?
Mungkin beberapa orang kurang setuju dengan pernyataan saya ini.Saya
tidak akan mengelak.Kita tidak bisa membantah fakta yang ada.Memang
benar banyak orang yang sudah melaksanakan emansipasi wanita.Salah
satu halnya dapat kita lihat dalam hal pekerjaan.Sekarang wanita
sudah bisa menjadi presiden,menteri juga polisi. Bahkan melaksanakan
pekerjaan berat sekalipun seperti supir busway wanita juga bisa.Namun
apakah cukup apabila hanya melihat dari pekerjaan saja kita bisa
menyimpulkan bahwa emansipasi sudah berjalan sepenuhnya? Apakah itu
inti dari perjuangan Kartini selama ini? Tentunya tidak.
Hadirin yang saya banggakan,
Di abad 21 ini,disaat modernisasi dan globalisasi merajarela,saat
emansipasi didengung- dengungkan dan persamaan derajat diagung-
agungkan,ternyata yang terjadi adalah sebaliknya.Bukti nyata telah
ada.Berita – berita dipenuhi oleh cerita cerita kekerasan terhadap
wanita.Pejuang devisa wanita banyak yang disiksa di negeri sana.Wajah
mereka disetrika,gaji mereka tak dibayar,hak mereka dirampas bahkan
tak sedikit yang harus kehilangan nyawa.Setelah semua itu terjadi
,bisakah kita mengatakan emansipasi telah berjalan sepenuhnya? Bila
semua itu terus terjadi buat apa kita merayakan hari kartini setiap
tahunnya?
Persamaan gender selalu dikumandangkan.Namun lihat apa fakta yang
ada.Pelecehan terhadap wanita banyak,namun berapakah jumlah pelecehan
terhadap pria? Sebagian besar kasus kdrt terjadi pada wanita.Apa
wanita yang terlalu lemah? Atau sudah takdir hal itu harus selalu
terjadi? Saat kita menyadari fakta ini,masih bisakah kita meyakini
emansipasi wanita sudah berjalan sepenuhnya?
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai insan yang berintelektual,sudah seharusnya kita
menggunakan nalar yang kita miliki untuk menganalisis masalah ini.Di
hari ini,marilah kita merenung sejenak.Sudahkah kita memaknai
perayaan hari kartini dengan utuh? Memaknai perayaan hari kartini
tidak hanya dapat dilakukan dengan mengikuti perlombaan -perlombaan
yang hanya bersifat sementara .Salah satu cara memaknai perayaan hari
kartini adalah dengan melakukan apresiasi terhadap perjuangan Raden
Ajeng Kartini.Tak perlu berpenampilan persis layaknya kartini.Salah
satu bentuk apresiasi yang dapat kita lakukan sebagai siswa adalah
belajar dengan sungguh-sungguh.Dengan belajar,itu berarti kita telah
meneruskan perjuangan Raden Ajeng Kartini.Hargailah semua orang yang
ada disekitar kita.Jangan sampai kita membeda-bedakan orang hanya
berdasarkan gender mereka,karena pada hakikatnya kita diciptakan oleh
Tuhan adalah sama.Saat semua itu terwujud,maka barulah perayaan hari
Kartini bisa kita maknai seutuhnya.
Sekian yang dapat saya sampaikan di kesempatan kali ini.Saya
harap apa yang telah saya sampaikan bisa bermakana bagi kita
semua.Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas perhatian anda
semua.Akhir kata saya tutup dengan Parama Santhi.
“Om Santhi Santhi Santhi Om”
Subscribe to:
Posts (Atom)