Tuesday 31 December 2013

Two Thousand Fourteen



Gak tahu mesti nulis apa
Gak tahu harus ketik apa
Gak tahu lagi mikirin apa
Gak ngerti kenapa gue mulai nulis gak jelas kaya gini , kenapa coba???

Setelah sekian lama berlalu, dimakan oleh segala species winter exam itu, akhirnya gue balik lagi :D
Dan pas gue nongol, tiba tiba aja udah tahun baru. What??? kok cepet ya?
Straight to the point aja ya, sebenernya gue mau menumpahkan rasa galau di tahun baru ini melalui tulisan. Bukannya sok romantis, puitis, naratis, atau segala saudaranya tis itu, cuma gue pengen aja . Aneh kan?
Sebenenya semua ini bukan karena nggak ada alasan, semua ini berawal dari sebuah percakapan antara 2 galauer yang merangkat menjadi gembelnista di negeri orang.
X : " Tahun baru kamu mau ngapaen?"
Y : "Aku mau ada the calling pribadi ( Hint : acara renungan yang ada di sekolah gue, tahap awal       jadi  beginner biksu tong )

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

29 menit kemudian

X : " Gimana tadi "
Y : " Aku fully charged sekaranga"
X : Bengong meratapi diri , " Kalau aku , no battery is detected )


Krik, krik , krik

Ngerti gak?? Ngerti???
Pasti nggak kan? -__-

Jadi sebenernya gini, Gue ngerasa nista aja gitu, saat orang orang pada ngerayai tahun baru dengan setumpuk wishes serta plan di tahun yang akan datang, gue ngerasa diri gue itu mati rasa. Gak ada tujuan hidup, pokonya kaya " Besok tahun baru, terus masalahnya apa????"
Akhirnya gue mulai berfikir, sepertinya ini ada yang salah. Akhirnya setelah gue telusuri lebih dalam, dan sedikit dipaksain juga sih, akhirnya gue tiba di kesimpulan ini.

Tahun 2013 itu udah  bawa sejuta kembang api juga sejuta bom molotov ke hidup gue. Mulai dari gue lulus olimpiade yang jadi mimpi gue dari dulu, terus bisa tiba tiba sekolah di  Belanda, Ketemu sama banyak malaikat yang nyamar jadi manusia, Terus terjerumus dalam kelamnya kegagalan, Ninggalin keluarga n teman tanpa bisa bilang "Good Bye", ampe nyangkut lagi pada sesuatu yang semestinya dipotong dari dulu ( Nah ini apa ayo???  , Itu resleting winter coat guehhh ). 2013 juga udah ngajarin gue jadi seseorang yang lebih menjadi orang, orang yang lebih menjadi sesuatu. Walupun terkadang 2013 juga buat gue ngerasa " mati rasa" .

Setelah sadar kalau gue jadi mati rasa dia akhir tahun, gue sadar untuk kedua kalinya bahwa 2014 bakalan membangunkan gue dari ke tidak sadaran. Gue mulai merangkai daftar harapan di tahun ini. Daftar plan yang bakal bawa gue to a new higher stage in my life. Gue mulai meykinkan diri tentang apa yang mau gue cari. Sekarang semua nya udah semakin jelas, ternyata lebih bnyak faktor penghambat daripada faktor pendorong buat gue mencapai my secret dream. Tapi gak apa, yang penting asal ada usaha. Soalnya kata temen gue :" When nothing is sure, everything is possible" . Credit to Dedi Sahana :D


Friday 20 December 2013

Rasa - Rasa

Waktunya libur,,, yeeeeee :D

Akhirnya setelah sekian lama terpuruk terpenjara dalam tumpukan tugas yang tak jelas ujungnya.... tertanggal 20 desember 2013,, libur pun tibaa,,, Ye ye ye ye ...

Bukannya lebay atau gimana,,, kalo ada diantara kalian yang jadi IB student atau mau jadi IB student,, siap siap aja yaaa.,,, nanti kalian pasti ngerti kok gmna rasnaya dapet libur. Gue udah bener bener mumet banget sama belajar,,, bukannya gak mau belajar,, tapi .. ehmmm,,, sebagai anak muda gitu ya,, hati nurani gue mana bisa disuruh belajar terus,, hehe (#ngeles)
Bulan ini bener bener buat gue ngerasa exhausted buanget,,, gimana ndak coba,, lagi test week gitu lohhh... Jadi selama 2 minggu hari hari gue diisi dengan TEST. Mending test nya itu kaya di indo,, kalo lagi ulangan umum,, sehari ujian nya cuma 1,, abis itu pulang,,, Nah gue,, udah ujian, gurnya tambah ganas aja ngasi tuganya  ,,, #gubrak

Tapi emang kata pepatah,, ilang satu tumbuh seribu,, waktu kamis lalu itu kan ujian terakhir gue,, kebayang gak rasa bahagia nya gimana tuhh, Serasa dibawa ke negeri seribu awan, dilemparkan ke negeri seribu bidadari ( what???) terus diluncurkan dengan seribu potongan coklat balik ke Bali, IndonesA. Nah mulai ngawur dah kan,, Tapi beneran,, rasanya itu gak bisa diungkapan dengan kata kata.

Tapi itu nggak berlangsung lama, di jam terakhir di hari terakhir sekolah,,, Tiba tiba datenglah IA ,( Bahasa kerennya internal assessment).. Jadi kita buat experiment terus hasilnya di buat dalam bentuk paper laporan gitu. Dalam hati udah oh my ghost,,,

Bukan soal sekolah aja lohh,, Bulan ini juga menguras emosi, ampe ke sela sela pokonya di kurasnya. Mulai dari rasa bahagia dapet 7 di ulangan, rasa stress gara gara mau belajar tapi gak kuat lagi, rasa ngantuk karena tiap hari begadang ampe jam 2 yang terakumulasi selama 2 bulan. Belum lagi rasa -rasa ndak jelas sebagai anak muda ( Nah apa ni ayoo???)... Rasa dingin, rasa males, rasa sendiri, rasa to love and to be loved by someone ( boong) , rasa yang gak kerasa,, ah banyak dah pokoknya

Kayaknya udah mulai gak jelas ini arah ceritanya. Abis udah nggak tahu mau bahas apa lagi. Tapi sebagai closing ni, walaupun bukan kesimpulan dari semua yang diatas, satu hal yang gue pelajari di bulan ini adalah, gimana pengorbanan bisa jadi suatu penyesalan kalau kita nggak bener bener commit dari awal buat berkorban. Sacrificing something is not about giving something with hopes to get something in return, but its about how dare u are to loss yours for other's happiness,,