Friday 4 May 2012

Contoh Naskah pidato hari Kartini


Beberapa dari kalian mungkin sering kesulitan dalam membuat naskah pidato.Dibawah ini ada salah satu contoh naskah pidato yang enggak bagus- bagus amat sichh.Tapi semoga bisa jadi inspirasi yachhh :) 
Check it out



 Tema: Perayaan hari Kartini
Judul:Makna hari Kartini belum bisa dirasakan sepenuhnya
Tempat: Sma Negeri Bali Mandara


“Om Swastiastu”
“Salam Sejahtera”
Yth.Kepala SMA -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati guru dan staff
Teman -teman siswa SMA Negeri Bali Mandara yang saya banggakan
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat beliaulah kita dapat berkumpul bersama disini dalam keadaan sehat untuk memperingati hari lahirnya pejuang emansipasi wanita di negeri ini yaitu Raden Ajeng Kartini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini,saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “ Makna perayaan hari Kartini belum bisa dirasakan sepenuhnya”.Pada tanggal 21 april di setiap tahunnya ,kita sebagai rakyat Indonesia selalu merayakan hari Kartini.Berbagai acara pun digelar.Mulai dari sekolah- sekolah,universitas hingga jajaran pemerintahan ikut merayakannya.Namun yang menjadi pertanyaan sudahkah perayaan itu dimaknai semeriah perayaannya?
Hadirin yang berbahagia,
Kita semua pasti sudah pernah merayakan hari Kartini.Marilah sejenak mengenang masa-masa ketika masih di sekolah menengah pertama .Tentunya di sekolah kita masing-masing selalu merayakan hari Kartini setiap tahunnya.Berbagai perlombaan pun dilaksanakan.Salah satu contohnya adalah pemilihan putri Kartini.Para siswi putri belomba -lomba memakai baju kebaya dengan rambut disanggul dan berusaha tampil anggun layaknya Raden Ajeng Kartini.Mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit agar bisa mempercantik diri di salon dengan harapan menjadi pemenang.Setelah itu akan timbul satu pertanyaan.Apa yang mereka lakukan setelah menjadi pemenang dalam kontes tersebut? Kenyataanya hari-hari selanjutnya hanya berlangsung seperti biasa ,tidak ada yang berubah.Seolah olah tidak ada yang terjadi sebelumnya.Apakah hari kartini cukup dimaknai sebesar biaya untuk pergi ke salon saja?
Mungkin beberapa orang kurang setuju dengan pernyataan saya ini.Saya tidak akan mengelak.Kita tidak bisa membantah fakta yang ada.Memang benar banyak orang yang sudah melaksanakan emansipasi wanita.Salah satu halnya dapat kita lihat dalam hal pekerjaan.Sekarang wanita sudah bisa menjadi presiden,menteri juga polisi. Bahkan melaksanakan pekerjaan berat sekalipun seperti supir busway wanita juga bisa.Namun apakah cukup apabila hanya melihat dari pekerjaan saja kita bisa menyimpulkan bahwa emansipasi sudah berjalan sepenuhnya? Apakah itu inti dari perjuangan Kartini selama ini? Tentunya tidak.
Hadirin yang saya banggakan,
Di abad 21 ini,disaat modernisasi dan globalisasi merajarela,saat emansipasi didengung- dengungkan dan persamaan derajat diagung- agungkan,ternyata yang terjadi adalah sebaliknya.Bukti nyata telah ada.Berita – berita dipenuhi oleh cerita cerita kekerasan terhadap wanita.Pejuang devisa wanita banyak yang disiksa di negeri sana.Wajah mereka disetrika,gaji mereka tak dibayar,hak mereka dirampas bahkan tak sedikit yang harus kehilangan nyawa.Setelah semua itu terjadi ,bisakah kita mengatakan emansipasi telah berjalan sepenuhnya? Bila semua itu terus terjadi buat apa kita merayakan hari kartini setiap tahunnya?
Persamaan gender selalu dikumandangkan.Namun lihat apa fakta yang ada.Pelecehan terhadap wanita banyak,namun berapakah jumlah pelecehan terhadap pria? Sebagian besar kasus kdrt terjadi pada wanita.Apa wanita yang terlalu lemah? Atau sudah takdir hal itu harus selalu terjadi? Saat kita menyadari fakta ini,masih bisakah kita meyakini emansipasi wanita sudah berjalan sepenuhnya?
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai insan yang berintelektual,sudah seharusnya kita menggunakan nalar yang kita miliki untuk menganalisis masalah ini.Di hari ini,marilah kita merenung sejenak.Sudahkah kita memaknai perayaan hari kartini dengan utuh? Memaknai perayaan hari kartini tidak hanya dapat dilakukan dengan mengikuti perlombaan -perlombaan yang hanya bersifat sementara .Salah satu cara memaknai perayaan hari kartini adalah dengan melakukan apresiasi terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini.Tak perlu berpenampilan persis layaknya kartini.Salah satu bentuk apresiasi yang dapat kita lakukan sebagai siswa adalah belajar dengan sungguh-sungguh.Dengan belajar,itu berarti kita telah meneruskan perjuangan Raden Ajeng Kartini.Hargailah semua orang yang ada disekitar kita.Jangan sampai kita membeda-bedakan orang hanya berdasarkan gender mereka,karena pada hakikatnya kita diciptakan oleh Tuhan adalah sama.Saat semua itu terwujud,maka barulah perayaan hari Kartini bisa kita maknai seutuhnya.
Sekian yang dapat saya sampaikan di kesempatan kali ini.Saya harap apa yang telah saya sampaikan bisa bermakana bagi kita semua.Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian anda semua.Akhir kata saya tutup dengan Parama Santhi.
“Om Santhi Santhi Santhi Om”