Beberapa dari kalian mungkin sering kesulitan dalam membuat naskah pidato.Dibawah ini ada salah satu contoh naskah pidato yang enggak bagus- bagus amat sichh.Tapi semoga bisa jadi inspirasi yachhh :)
Check it out
Tema: Perayaan hari Kartini
Judul:Makna hari Kartini belum bisa dirasakan sepenuhnya
Tempat: Sma Negeri Bali Mandara
“Om Swastiastu”
“Salam Sejahtera”
Yth.Kepala SMA -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati -------------
Yang saya hormati guru dan staff
Teman -teman siswa SMA Negeri Bali Mandara yang saya banggakan
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa karena
berkat beliaulah kita dapat berkumpul
bersama disini dalam keadaan sehat untuk memperingati hari lahirnya
pejuang emansipasi wanita di negeri ini yaitu Raden Ajeng Kartini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini,saya akan menyampaikan sebuah
pidato yang berjudul “ Makna perayaan hari Kartini belum bisa
dirasakan sepenuhnya”.Pada tanggal 21 april di setiap tahunnya
,kita sebagai rakyat Indonesia selalu merayakan hari Kartini.Berbagai
acara pun digelar.Mulai dari sekolah- sekolah,universitas hingga
jajaran pemerintahan ikut merayakannya.Namun yang menjadi pertanyaan
sudahkah perayaan itu dimaknai semeriah perayaannya?
Hadirin yang berbahagia,
Kita semua pasti sudah pernah merayakan hari Kartini.Marilah sejenak
mengenang masa-masa ketika masih di sekolah menengah pertama
.Tentunya di sekolah kita masing-masing selalu merayakan hari Kartini
setiap tahunnya.Berbagai perlombaan pun dilaksanakan.Salah satu
contohnya adalah pemilihan putri Kartini.Para siswi putri belomba
-lomba memakai baju kebaya dengan rambut disanggul dan berusaha
tampil anggun layaknya Raden Ajeng Kartini.Mereka rela mengeluarkan
uang yang tidak sedikit agar bisa mempercantik diri di salon dengan
harapan menjadi pemenang.Setelah itu akan timbul satu pertanyaan.Apa
yang mereka lakukan setelah menjadi pemenang dalam kontes tersebut?
Kenyataanya hari-hari selanjutnya hanya berlangsung seperti biasa
,tidak ada yang berubah.Seolah olah tidak ada yang terjadi
sebelumnya.Apakah hari kartini cukup dimaknai sebesar biaya untuk
pergi ke salon saja?
Mungkin beberapa orang kurang setuju dengan pernyataan saya ini.Saya
tidak akan mengelak.Kita tidak bisa membantah fakta yang ada.Memang
benar banyak orang yang sudah melaksanakan emansipasi wanita.Salah
satu halnya dapat kita lihat dalam hal pekerjaan.Sekarang wanita
sudah bisa menjadi presiden,menteri juga polisi. Bahkan melaksanakan
pekerjaan berat sekalipun seperti supir busway wanita juga bisa.Namun
apakah cukup apabila hanya melihat dari pekerjaan saja kita bisa
menyimpulkan bahwa emansipasi sudah berjalan sepenuhnya? Apakah itu
inti dari perjuangan Kartini selama ini? Tentunya tidak.
Hadirin yang saya banggakan,
Di abad 21 ini,disaat modernisasi dan globalisasi merajarela,saat
emansipasi didengung- dengungkan dan persamaan derajat diagung-
agungkan,ternyata yang terjadi adalah sebaliknya.Bukti nyata telah
ada.Berita – berita dipenuhi oleh cerita cerita kekerasan terhadap
wanita.Pejuang devisa wanita banyak yang disiksa di negeri sana.Wajah
mereka disetrika,gaji mereka tak dibayar,hak mereka dirampas bahkan
tak sedikit yang harus kehilangan nyawa.Setelah semua itu terjadi
,bisakah kita mengatakan emansipasi telah berjalan sepenuhnya? Bila
semua itu terus terjadi buat apa kita merayakan hari kartini setiap
tahunnya?
Persamaan gender selalu dikumandangkan.Namun lihat apa fakta yang
ada.Pelecehan terhadap wanita banyak,namun berapakah jumlah pelecehan
terhadap pria? Sebagian besar kasus kdrt terjadi pada wanita.Apa
wanita yang terlalu lemah? Atau sudah takdir hal itu harus selalu
terjadi? Saat kita menyadari fakta ini,masih bisakah kita meyakini
emansipasi wanita sudah berjalan sepenuhnya?
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai insan yang berintelektual,sudah seharusnya kita
menggunakan nalar yang kita miliki untuk menganalisis masalah ini.Di
hari ini,marilah kita merenung sejenak.Sudahkah kita memaknai
perayaan hari kartini dengan utuh? Memaknai perayaan hari kartini
tidak hanya dapat dilakukan dengan mengikuti perlombaan -perlombaan
yang hanya bersifat sementara .Salah satu cara memaknai perayaan hari
kartini adalah dengan melakukan apresiasi terhadap perjuangan Raden
Ajeng Kartini.Tak perlu berpenampilan persis layaknya kartini.Salah
satu bentuk apresiasi yang dapat kita lakukan sebagai siswa adalah
belajar dengan sungguh-sungguh.Dengan belajar,itu berarti kita telah
meneruskan perjuangan Raden Ajeng Kartini.Hargailah semua orang yang
ada disekitar kita.Jangan sampai kita membeda-bedakan orang hanya
berdasarkan gender mereka,karena pada hakikatnya kita diciptakan oleh
Tuhan adalah sama.Saat semua itu terwujud,maka barulah perayaan hari
Kartini bisa kita maknai seutuhnya.
Sekian yang dapat saya sampaikan di kesempatan kali ini.Saya
harap apa yang telah saya sampaikan bisa bermakana bagi kita
semua.Saya ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas perhatian anda
semua.Akhir kata saya tutup dengan Parama Santhi.
“Om Santhi Santhi Santhi Om”